Friday, July 23, 2010

Kisah di Balik lagu Sentuh Hatiku

Tahun lalu gereja saya kedatangan seorang penyanyi rohani yang bernama Maria Shandy. Dia membawakan lagu yang berjudul "Sentuh Hatiku". Sebelum dia menyanyikan lagu tersebut, dia menceritakan sebuah kesaksian dibalik diciptakannya lagu tersebut.

Lagu tersebut diciptakan oleh seorang anak Tuhan yang bernama Jason. Sebelumnya lagu tersebut juga sudah ada di dalam Albumnya Jason.

Lagu ini ditulis oleh karena inspirasi kisah nyata yang dialami oleh sahabat Jason sendiri. Ada seorang sahabat dekatnya yang mendatangi dia sambil menangis dan berkata bahwa dia hamil. Temannya itu diperkosa oleh ayah kandungnya sendiri dan akhirnya dia pun hamil. Temannya itu menjadi gila sehingga dia harus dipasung atau dirantai di dalam rumahnya sendiri.

Jasonpun suka datang ke rumahnya, mendoakan dia dan sambil sesekali menulis lagu.

Waktupun berlalu. Jason pun mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri dan juga pindah kota. Sampai pada suatu hari Jason menerima telepon dari seorang anak perempuan. Jason sangat kaget karena anak yang gila, dipasung itu bisa sampai akhirnya menelpon dia.

Anak perempuan itu pun bercerita. Suatu hari entah kenapa rantai yang digunakan untuk memasung dia pun lepas. Dan yang segera dia lakukan itu adalah mencari pisau dan siap menggoreskan pisau di lengannya untuk memotong urat nadinya. Dia pun berkata "Tuhan Yesus, mengapa saya harus mengalami seperti ini? Ampuni saya Tuhan Yesus, saya sudah tidak kuat lagi"

Seketika itu juga, ada tangan yang kuat menahan tangannya dan memeluknya. "Aku mengasihi engkau anak-Ku"
Tuhan menunjukkan kepada sahabat Jason betapa kelam hidupnya apabila ia mengambil keputusan untuk bunuh diri.

"Ampuni papamu. Aku mengasihi engkau."

Air matapun mengalir.

Sahabat Jason menemui papanya.
"Papa"
Papanya pun terdiam tanpa gerak suara, anak perempuan itu mendekati papanya dan memeluknya.
"Ampuni saya papa, karena selama empat belas tahun saya tidak dapat mengampuni papa."

Mereka berpelukan dalam tangis kelepasan. Sejak saat itu juga, kehidupan anak perempuan itu dipulihkan.

No comments:

Post a Comment